Spiga

P o L i g A M i

Banyak kasus poligami di sekitar kita. Ada yang ruwet kayak tetanggaku yang istri mudanya mau menguasai harta keluarga, ada juga yang teratur kayak Raja Ayam Bakar Wong Solo yang walaupun istrinya sudah empat tapi masih juga adem ayem.

Coba kita lihat poligami dari sudut manfaat.. Mungkin jika kasus terjadinya poligami dikarenakan ketidakmampuan salah seorang istrinya melayani sang suami maka kalau sang suami menikah lagi tidak akan terjadi pertengkaran yang pada akhirnya semua akan damai. Dalam kasus ini akan membawa manfaat jika semua pihak dalam keadaan sadar. Baik istri pertama ikhlas membagi cinta suaminya, sang suami juga sadar kalau ada dua hati yang pembagiannya tidak boleh timpang, bahkan sang istri muda juga harus sadar kalau posisinya adalah yang kedua. Gitu kaaan.

Ada dua kasus poligami yang terjadi di lingkunganku (setahuku sih..).

Yang pertama, Sang Istri Pertama sudah hampir delapan tahun menderita stroke yang menyebabkan ketidakmampuannya dalam melayani Sang Suami. Karena sebab itulah Sang Suami menikah lagi dengan tetangganya secara sembunyi-sembunyi karena takut jika Sang Istri Pertama mengetahui maka strokenya akan tambah parah. Namun sayangnya perempuan yang menjadi Istri Kedua itu bukanlah perempuan baik-baik. Awalnya keluarga besarnya (Ibu, kakak, adik, anak, ponakan, cucu sang suami) tidak mengetahui kalau Sang Suami menikah lagi. Semua terkuak setelah ada yang membocorkan pernikahan siri Sang Suami dengan Istri Keduanya.

Ternyata Sang Istri Kedua ini adalah perempuan yang menikah hanya untuk mendapatkan harta. Bukan kali ini saja perempuan itu menikah. Dan bukan kali ini saja perempuan ini mengeruk harta dari suaminya.
Sebelum menikah dengan Sang Suami, si Istri Kedua ini pernah menikah dengan tetangganya dan hanya menguras harta laki-laki tersebut. Sehingga menyebabkan istri laki-laki tersebut meninggal karena terlalu banyak pikiran (walau sebenarnya itu adalah takdir Tuhan).

Kekacauan mulai terjadi karena keluarga besar Sang Suami menentang habis-habisan dengan pernikahan tersebut. Sang Istri Kedua mulai berkoar kesana kemari untuk membuat keluarga besar Sang Suami semakin marah. Genderang perang masih ditabuh sampai saat ini. Walaupun tidak terlalu nampak karena keluarga besar masih menjaga perasaan sang Istri Pertama yang tidak tahu apa-apa.

Nah itu baru kasus pertama. Kasus kedua, Sang Suami yang kecantol perempuan lain di lain daerah. Inilah yang menjadi masalah. Sang Suami mungkin capek kalau wira-wiri ke dua tempat yang berjauhan, sehingga sekarang dia menetap di rumah Istri Keduanya. Sang Istri Pertama hanya didatangi entah seminggu sekali atau bahkan dua bulan sekali.

Nah loo.. Poligami kalau nggak siap untuk berbagi jadinya hanya akan menyakiti banyak pihak. Mungkin benar ayat yang di Alquran yang menyebutkan bahwa…

“Menikahlah engkau dengan empat perempuan jika engkau mampu”

0 komentar: